METROSRIWIJAYA - Arab Saudi kemarin menyambut jemaah umrah asing gelombang pertama dari Pakistan dan Indonesia setelah menangguhkan visa ibadah pada Februari karena penyebaran virus Covid-19 di seluruh dunia.
Menurut Kantor Berita OKI Islamic Cooperation Organization (UNA) dalam sebuah laporan, rombongan yang tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah itu disambut oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh Taher Benten dengan wakilnya Dr Abdulfattah Suliman Mashat dan direktur lapangan. terbang itu, Issam Nour.
Kedatangan jamaah merupakan fase ketiga dari kebenaran umrah dan haji di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menetapkan bahwa setiap jemaah haji asing harus menjalani karantina wajib selama tiga hari di hotel tertentu sebelum diizinkan untuk menunaikan umrah.
Selain itu, kementerian juga telah menetapkan prosedur operasi standar (SOP) yang disepakati oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk perusahaan dan layanan umrah untuk memastikan bahwa tindakan pencegahan virus Covid-19 dapat diambil, kata laporan itu.
Berdasarkan rencana strategis yang disusun oleh Pemerintah Arab Saudi, tahap ketiga diharapkan dapat melihat masuknya 20.000 jemaah umrah, 60.000 jamaah menunaikan sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan 19.500 pengunjung setiap hari.
Pada tanggal 23 September, Arab Saudi mengumumkan empat tahap secara bertahap untuk menerima kembali jemaah umrah dengan harus mematuhi SOP yang ditetapkan oleh otoritas lokal negara tersebut.
Tahap pertama dimulai pada 4 Oktober, memungkinkan masyarakat Arab Saudi dan masyarakat negara untuk menunaikan umrah dengan 6.000 jamaah setiap hari, diikuti oleh tahap kedua dalam kategori jemaah yang sama, meningkat menjadi 15.000 jemaah dalam sehari.
Sedangkan tahap keempat, Arab Saudi akan memperbolehkan seluruh jamaah haji untuk menunaikan umrah dengan kapasitas 100 persen luas areal Masjidil Haram dan Masjid Nabawi berdasarkan SOP yang ditetapkan.