Beranda Nasional Alat deteksi Covid-19 buatan UGM menggunakan embusan napas memiliki akurasi 95 persen

Alat deteksi Covid-19 buatan UGM menggunakan embusan napas memiliki akurasi 95 persen

0
BERBAGI
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Rukmono Siswantoro mencoba alat tes Covid-19 dari embusan nafas buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) GeNose C19. (Foto UGM)

METROSRIWIJAYA - Alat deteksi cepat gejala Covid-19 menggunakan embusan napas bernama GeNose C19 (Gadjah Mada Electronic Nose) akan memasuki tahap uji diagnostik.

GeNose C19 dikembangkan oleh peneliti UGM Kuwat Triyana bersama tim. Teknologi ini merupakan inovasi pertama di Indonesia yang mendeteksi Covid-19 melalui embusan napas.

Alat ini terhubung dengan aplikasi yang menggunakan sistem cloud computing sehingga hasil diagnosis didapat secara real time.

Kuwat mengatakan Kementerian Kesehatan telah mengizinkan uji diagnostik dari alat ini di sembilan rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito.

Pada tahap awal, GeNose C19 akan difungsikan sebagai alat screening Covid-19.

“Sambil dievaluasi akurasi, sensitivitas dan spesifisitasnya maka diharapkan GeNose C9 dapat menjadi alat diagnostik Covid-19 yang setara dengan swab/PCR,” kata Kuwat dikutip dari situs resmi UGM pada Selasa.

Anggota tim peneliti, Dian Kusumapramidya Nurputra menargetkan sebanyak 1.500 sampel yang diuji selama tiga pekan, dimana 10 persen di antaranya merupakan pasien positif Covid-19.

Dalam uji diagnostik ini, peneliti akan mengambil sampel napas dan sampel swab nasofaring secara bersamaan.

“Kita tidak tahu sampel pasien yang diambil ini positif atau negatif supaya tidak terjadi penyimpangan pada penelitian uji diagnostik,” kata Dian.

Tim peneliti menargetkan agar alat ini bisa dipasarkan secara komersial pada akhir tahun 2020, setelah proses pengujian dan pengembangan inovasi lanjutan.

GeNose C19 sebelumnya juga telah menjalani uji profiling di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Bambanglipuro, Bantul.

Tim mengklaim akurasi dari sistem deteksinya mencapai lebih dari 95 persen.

Alat ini diharapkan dapat membantu pengendalian penyebaran Covid-19 dengan biaya per uji yang lebih murah, hasil diketahui dengan lebih cepat, sehingga keputusan untuk tindakan isolasi juga lebih cepat.

GeNose C19 juga diklaim mudah diproduksi massal karena menggunakan analisis data Artificial Intelligence (AI) secara paralel dan masif, dengan spesifitas serta sensitivitas yang tinggi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here